ParaPembaharu Dunia Allah disusun bukan hanya untuk orang-orang yang menaruh perhatian secara khusus terhadap misi, melainkan untuk semua orang Kristen pada umumnya. Metode Belajar. Langkah pertama yang harus anda ambil adalah percaya bahwa Roh Kudus akan mengajar anda (baca Yohanes 16:13).
Oleh _Roma 121-3_ Sebagai orang yang telah diselamatkan oleh Yesus, maka kita patut merasa bahagia karena dengan demikian kita memahami betapa Allah itu sungguh mengasihi kita. Jika kita sudah menyadari akan Anugerah kasih yang besar dari Allah hingga kita memperoleh keselamatan yaitu kehidupan yang kekal dibalik kematian, maka kita patut untuk mensyukurinya. Rasa syukur itu pula yang kita ingin tunjukkan kepada Allah melalui ibadah kita. Selama ini yang kita pahami dengan ibadah adalah jika ada bernyanyi, ada doa, ada khotbah, ada berkat penutup. Jika kita diperhadapkan dengan tema Ibadah sejati, itu artinya ibadah itu bukan hanya saat memuji Tuhan setiap hari Minggu, Ibadah kategorial, Ibadah keluarga dan ibadah lainnya. Ibadah sejati adalah yang mau mempersembahkan tubuhnya sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah itu adalah ibadahmu yang sejati. Bukankah Yesus telah menebus dan membayar kita lunas dari ancaman hukuman kematian? Ya benar! Jika demikian, bukankah tubuh kita ini seluruhnya adalah hak milik Yesus yang telah menebus kita dari ancaman kematian? Ya benar. Untuk itu seluruh hidup kita atau seluruh tubuh kita harus kita persembahan kepada Tuhan. Tubuh itu terdiri dari telinga, mata, mulut, kaki, tangan, mata, dan lainnya. Jangan ada kepura-kepuran di antara kita, untuk melakukan ibadah sejati. Seluruh organ tubuh sebaiknya turut mensyukuri perbuatan Allah yang hebat itu. Ibadah yang sesungguhnya adalah aktifitas seluruh hidupmu setiap hari, semua engkau lakukan dalam rangka memuliakan nama Allah. Memuliakan Allah tidak hanya saat mengikuti ibadah di Gereja, melainkan pada saat kita makan, minum, dan melakukan banyak hal, baiklah semua itu kita lakukan dalam rangka memuliakan Allah. Persembahan tubuh dan ibadah yang disebut dalam ayat 1 memiliki segi negatif dan segi positif. Segi negatifnya ialah orang Kristen tidak boleh lagi membiarkan pola hidup mereka ditentukan oleh dunia. Mempersembahkan tubuh ini sama artinya kita harus menyerahkan seluruh hidup kita secara total atau menyeluruh kepada Allah. Jangan sebahagian menyembah Allah, kemudian sebahagian lagi bermain sesuka hati dan menyembah allah lain. Ibadah sejati jika kita secara terus menerus memakai hidup kita sebagai persembahan yang hidup kepada Allah, amen. SYALOM DAN SELAMAT BERIBADAH
Karenaitu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati (Rom.12:1). Arti kata logikh.n (logiken) adalah yang logis. Sedangkan latrei,an (latreian) itu artinya pekerjaan (service) atau
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah itu adalah ibadahmu yang sejati. Rm 121 GPPK-CHOSEN GENERATION KHOTBAH GEMBALA, 08 AGUSTUS 2017 IBADAH YANG SEJATI KHOTBAH PS. FERDI GODJALI GEMBALA GPPK-CHOSEN GENERATION IBADAH SELASA, 08 AGUSTUS 2017 Shalom! Saudaraku sekalian yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Hari ini kita berbicara mengenai ibadah, dalam hal ini “Ibadah yang Sejati” Pertanyaannya adalah Apakah yang dimaksud dengan “Ibadah yang Sejati?” Intinya hanya satu, yaitu belajar mengenal Tuhan. Ibadah itu lebih dari sekedar liturgis atau berdoa. Ibadah itu lebih dari sekedar pergi ke gereja. Ibadah itu lebih dari sekedar melayani. Ibadah itu lebih dari sekedar melakukan kasih kepada orang. Ibadah itu lebih dari sekedar melakukan Firman. Semuanya benar, tidak ada yang salah. Apakah yang dimaksud ibadah secara menyeluruh? Dalam Perjanjian Lama, dalam bahasa Ibrani ibadah disebut “AVODA”, yang artinya berdoa didalam bait-Nya atau berdoa didalam rumah Tuhan. Kemudian Yesus datang ke dunia, kita masuk kedalam Perjanjian Baru. Kata ibadah dibagi lagi menjadi 3 bagian, jadi bukan sekedar Liturgis yaitu 1. LEUTUGUNTOUN atau LEITURGIA Berdoa Kepada Allah Kisah Para Rasul 13 2 132 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Beribadahlah kepada Tuhan. Kata ibadah disini dalam Bahasa Yunani diterjemah dengan “LEITUGUNTOUN” atau “LEITURGIA”, yang artinya berdoa kepada Allah atau beribadah kepada Allah. 2. LETREIA Mempersembahkan Tubuh Roma 121 121 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah itu adalah ibadahmu yang sejati. Itu adalah ibadahmu yang sejati, yang diterjemahkan dengan “LATREIA” yang artinya melakukan kehendak atau persembahan tubuh kita. Mempersembahkan kekudusan hidup kita itu merupakan suatu ibadah. Mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah,itulah ibadahmu yang sejati. 3. THERESKEIA KATHARA Pelayanan Kasih Yakobus 127 127 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia. Ibadah yang murni diterjemahkan dengan “THERESKEIA KATHARA”, yang artinya ibadah yang berhubungan dengan pelayanan kasih. Atau ibadah yang bertalian dengan suatu pelayanan. Jadi, ibadah bukan hanya sekedar melipat tangan, berdoa, pergi ke gereja atau pergi ke persekutuan. Tapi ibadah yang sesungguhnya, bertalian dengan kekudusan hidup kita sehari-hari dan juga bertalian dengan pelayanan bagi sesama. Jadi kalau saudara pelayanan, saudara berdoa tapi saudara tidak menjaga kekudusan atau tidak berkata tidak pada dosa, apakah saudara sudah termasuk orang yang beribadah secara utuh? Yang seperti ini belum beribadah. Dari 3 kata ibadah ini saya rangkum menjadi 1 di dalam 1 Timotius 3 16 316 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.” Ibadah yang agung adalah Ibadah yang berdoa. Ibadah yang mempersembahkan tubuh sebagai sesuatu yang kudus. Ibadah yang melayani. Ibadah yang agung saya rangkum menjadi satu yaitu “penyataan diri Allah didalam rupa manusia” Ter-expresi-nya Allah melalui manusia. Pertanyaannya Apakah kita sudah melakukan ibadah yang agung? Ternyata masih belum. Banyak sekali ibadah kita yang masih melenceng karena kita belum meng-expresikan Dia secara utuh di dalam diri kita. Sebagaimana Allah ber-expresi didalam diri Yesus, Jika benar-benar kita adalah orang-orang yang selamat, Maka pikiran kita, perkataan kita, tingkah laku kita, Tidak lagi mengexpresikan diri kita sendiri lagi’ Melainkan meng-expresikan Kristus yang ada didalam kita. Inilah ibadah yang benar. Apakah ibadah kita sudah benar? Apakah kita benar-benar sudah mengexpesikan siapa Dia di dalam diri kita? Apakah kita benar-benar sudah meng-expresikan siapa Yesus, sebagai-mana Yesus mengexpresikan siapa Allah-Nya? Yesus telah meng-expresikan siapa Allah-Nya dan kita juga harus meng-expresikan siapa Yesus didalam diri kita. Kalau kita sudah mengexpresikan siapa Yesus yang ada didalam diri kita Pasti perkataan kita sudah berubah, Pasti pikiran kita sudah berubah, Pasti perbuatan kita sudah berubah, Dan pasti seluruh hidup kita sudah berubah, Sehingga barulah kita bisa dikatakan “orang yang beribadah”. Oleh karena itu Saat saudara melayani, belum tentu saudara beribadah dalam artian yang sesungguhnya. Saat saudara berdoa, belum tentu saudara beribadah dalam artian yang sesungguhnya. Karena Ibadah Agung yang sesungguhnya, adalah menampilkan wujud Kristus didalam diri saudara sebagaimana Yesus menampilkan wujud Allah didalam diri-Nya. Sepertinya tambah sulit tapi inilah dasar kekristenan yang harus saudara mengerti. Kalau saudara tidak mengerti, saudara akan lupa apa artinya ibadah. Saudara pikir saat saudara ke gereja, berarti saudara sudah beribadah. Saudara pikir saat saudara melayani, berarti saudara sudah beribadah. Ibadah yang sesungguhnya adalah saat saudara keluar dari gereja, keluar dari tempat ibadah Karena pergaulan saudara, hubungan saudara, kontak saudara dengan teman-teman saudara, cara saudara berkata-kata, cara saudara bersentuhan dengan orang lain, itulah ibadah yang sesungguhnya. Cara saudara mengatasi berbagai macam masalah dan persoalan, cara saudara berserah, cara saudara percaya, itulah ibadah yang sesungguhnya. Cara saudara beryukur, cara saudara bersentuhan dengan Allah, itulah ibadah yang sesungguhnya. Bukan sekedar ke gereja, bukan sekedar persekutuan, bukan sekedar berdoa didalam kamar, bukan sekedar baca Alkitab. Berdoa dan baca Alkitab itu adalah latihan kita menuju ibadah yang sesungguhnya. Kalau saudara mau bertanding pasti saudara harus berlatih. Tidak salah kalau Paulus berkata, ”Latihlah dirimu beribadah” Jadi saudara ke gereja, saudara berdoa, saudara baca Alkitab, itulah latihan saudara menuju ibadah yang agung yang benar. Apalagi kalau saudara tidak pernah ke gereja, tidak pernah berdoa, tidak pernah baca Alkitab, bagaimana mungkin saudara bisa menampilkan ibadah yang agung didalam diri saudara? Mustahil. 2 Timotius 312 312 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, Setiap orang yang mau beribadah didalam Kristus Yesus harus tegar. Hidup beribadah, berarti hidup saudara sehari-hari. Sehingga orang yang bersentuhan dengan saudara melihat dan merasa-kan adanya Allah didalam hidup saudara. Saat kita bersentuhan dengan bu Kanti, maka bu Kanti merasakan damai, itulah ibadah. Saat kita bersentuhan dengan Heny, maka Heny merasakan damai, itulah ibadah. Siapapun yang bersentuhan dengan saya, akan merasakan kehadiran Allah didalam hidup kita. Bagaimana caranya saya bisa seperti itu? èLatihlah dirimu beribadah. Bagaimana caranya melatih diri beribadah? èBerdoa, baca Alkitab, datang beribadah, belajar firman Tuhan. Paulus berkata “Latihan badani itu terbatas hanya 70-80 tahun, tapi latihan ibadah akan membawamu kepada hidup yang kekal”. Karena melalui latihan-latihan ibadah itulah engkau dibentuk, diproses oleh Tuhan menjadi serupa dan segambar dengan Dia. Disitulah saatnya, engkau mengexpresikan Allahmu didalam kehidup-anmu sehari-hari. Banyak orang dalam kehidupan sehari-harinya tidak punya rasa takut akan Tuhan. Berbuat dosa seenaknya, seakan-akan Tuhan tidak hadir. Pada dasarnya, hal ini disebabkan oleh karena mereka tidak tahu apa artinya beribadah. Banyak orang berbuat dosa seenaknya, tidak mau berkata tidak pada dosa, karena pada dasarnya mereka tidak mengerti apa yang dimaksud dengan ibadah. Kalau orang sudah mengerti yang namanya ibadah pasti mereka akan melakukan firman Tuhan. Ibadah bukanya sekedar datang ke gereja, baca Alkitab, berdoa, itu hanya latihan untuk masuk kedalam ibadah yang agung. Ibadah yang agung adalah menampilkan wujud Allah didalam diri kita, sehingga saat orang bersentuhan dengan kita akan merasakan damai, akan me-rasakan sukacita. Bukan sebaliknya, orang merasakan omelanmu, ocehanmu, waah kalau ber-temu dia pasti diomelin terus, malas saya ketemu dia. Kalau orang merasakan hal seperti ini didalam kita, itu karena orang tidak merasakan adanya Kristus didalam diri kita. Sekali lagi saya jelaskan. Kalau saudara adalah orang yang hidup beribadah, saudara akan takut pada Tuhan. Takut kepada Tuhan bukan berarti saudara takut datang ke Tuhan, tapi takut untuk menyakiti hati Tuhan dan takut untuk menampilkan diri saudara. Takut menampilkan siapa saya, karena harus Tuhan yang tampil di dalam diri saya. Ini yang disebut takut akan Tuhan, yaitu Takut menampilkan “ego” kita. Takut ada kemauan, kepentingan diri sendiri dan ini harus dimatikan, tidak boleh hidup lagi. Inilah yang namanya ibadah. Kalau saudara hanya tampil baik diluarnya saja, pada dasarnya saudara tidak berlatih ibadah. Ketika bertemu siapapun, saudara selalu bisa baik dan semua orang bisa merasakan kebaikan saudara, tapi kalau saudara tidak melatih diri saudara beribadah, maka lambat laun orang akan melihat buruknya saudara. Suatu hari, karakter aslimu akan kelihatan karena pada dasarnya kamu tidak melatih dirimu beribadah. Inilah yang disebut dengan kemunafikan. Bagaimana caranya beribadah? Berlatihlah dengan membaca Alkitab, berdoa, belajar firman Tuhan, Datanglah beribadah dan rajin mendengarkan firman, Rajinlah bersekutu dengan Tuhan agar punya hubungan yang intim dengan Tuhan. Semua itu untuk melatih dirimu, untuk masuk dalam ibadah yang sejati, yaitu ibadah yang sebenar-benarnya. Kalau saudara tidak pernah berlatih, maka keburukanmu akan terbong-kar dan orang akan kaget melihat siapa engkau yang sebenarnya. Ibadah itu bersumber dari “Hayat” Allah. Yang dimaksud hayat adalah hidup Allah. Ibadah bersumber dari hidup Allah, sifat Allah, karakter Allah, inilah ibadah yang sebenar-benarnya. Dari sinilah ibadah itu beranjak. Jika hayat Allah atau hidup Allah terexpresi, maka barulah bisa disebut dengan kata ibadah. Kalau hayat Allah atau hidup Allah sudah terexpresi didalam diri kita, barulah kita disebut orang yang beribadah. Saat ini kita baru “berlatih ibadah”. Maukah saudara menjadi orang yang beribadah? Kalau mau, mulailah praktek, jangan ada kemunafikan. Saudara harus intim dengan Tuhan, pelajari Alkitab, pelajari firman Tuhan yang benar. Kalau sudah belajar firman Tuhan yang benar, berdoalah yang benar, punya hubungan dengan Tuhan yang benar, miliki keintiman dengan Tuhan yang benar, maka pasti hidupmu akan berubah dalam segala hal. Orang akan melihat bahwa ibu Yuli yang dulu, berbeda dengan yang sekarang. Kesulitan ibadah terletak dimananya? Yaitu saat melakukannya. Kesulitan yang paling mendasar adalah ketika masih adanya ego didalam diri kita. Itulah yang membuat ibadah mennjadi begitu sulit, rumit dan complicated. Karena masih ada “aku”, masih ada unsur diri sendiri. Oleh sebab itu, tidak salah kalau Tuhan berkata “Kalau engkau mau ikut Aku, engkau harus sangkal diri, pikul salib dan ikut Aku.” Barulah kamu bisa masuk kedalam ibadah yang sejati. Kalau saudara sudah masuk kesitu, barulah saudara tahu bahwa itulah ibadah yang benar. Apa yang sedang saudara lawan saat ini? Saya sedang melawan ego saya. Saya sedang melawan diri saya sendiri. Saya sedang melawan kedagingan saya. Saya sedang melawan kenikmatan saya. Itulah yang sedang saya perangi saat ini. Dan itulah yang paling sulit kita kerjakan. Karena kita harus mematikan siapa saya dan harus menghidupkan siapa Dia. Sebab itu untuk dapat beribadah, tidak salah kalau Tuhan berkata, sangkal diri, pikul salib dan ikut Aku. Barulah saudara bisa masuk ke ibadah yang agung. Apakah saat ini saudara sudah masuk kedalam ibadah yang sejati, atau ibadah yang murni, atau ibadah yang agung, atau sedang berlatih? Saat ini saudara sedang berlatih menuju kepada ibadah yang agung. Cara masuk kedalam ibadah yang agung adalah dengan mematikan egomu, mematikan unsur siapa saya, dengan cara pikul salib, sangkal diri, ikut Tuhan. Inilah kuncinya. 1 Timotius 47 47 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihlah dirimu beribadah. Oleh sebab itu, ibadah itu latihan untuk masuk kedalam ibadah yang agung. Saat ini kita belum masuk kedalam ibadah yang agung. Saat ini kita masih latihan menuju ibadah yang agung, tapi terkadang di hari-hari kita, kita diperhadapkan dengan ibadah yang agung. Setelah kita berlatih tapi kita tidak masuk kedalam pertandingan, maka kamu salah. Sekarang kamu sedang berlatih dan bertandingnya dalam dunia nyata, benarkah kamu melakukan ibadah yang agung? Kalau saudara benar-benar sampai ke tingkat itu, maka saudara akan menjadi Orang yang sabar Orang yang berkarakter Kristus Orang yang berbuah-buah Roh, punya kasih, damai, sukacita Jadi saat ini kita belum disebut sebagai orang yang beribadah, Ayo, kita sama-sama mematikan unsur “aku”, Untuk dapat menghidupkan unsur Kristus didalam kita, Supaya kita benar-benar bisa masuk kedalam suatu ibadah yang agung, yang mulia. Titus 211-12 211 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. 212 Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini. Saat kita masuk didalam kasih karunia, berarti Kita masuk ke dalam latihan ibadah, Untuk meninggalkan semua kefasikan kita, untuk meninggalkan semua keinginan-keinginan duniawi kita. Supaya kita bisa hidup bijaksana dan adil. Dan berlatih untuk ibadah yang agung yaitu dengan menanggalkan unsur “aku” dan menampilkan unsur Kristus. Saat ini banyak orang Kristen yang sepertinya beribadah, padahal ibadah-nya tidak seperti yang Tuhan rindukan. Meskipun saudara pintar berdoa, pintar berkhotbah, pintar main music, tapi kalau saudara tidak menampilkan wujud Kristus, berarti saudara belum disebut sebagai orang yang beribadah. Meskipun saudara hebat dalam segala hal, saudara berbahasa Roh dengan sempurna, tapi kalau saudara tidak menampilkan wujud Kristus, berarti saudara bukan orang yang beribadah. Kita pelajari peristiwa yang luar biasa yaitu peristiwa Babel. Tujuan pembangunan Menara Babel itu sudah benar, karena dia membangun sesuatu yang berhubungan dengan langit, berarti ini berhubungan dengan ibadah. Tapi ada unsur “aku” di Menara Babel, itu yang harus dihancurkan. Kita belajar dari Menara Babel Babel itu lahir darimana? Kejadian 106-10 106 Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan. Siapakah Ham Ham itu adalah anak Nuh yang tidak bermoral, yang setubuhi bapaknya sendiri dikala bapaknya sedang mabuk berat gara-gara minum anggur. Di Alkitab kita “bahasanya” diperhalus. Ham dikatakan menyingkapkan aurat bapaknya dan dia bercerita kepada saudara-saudaranya. Yang sebenarnya terjadi, Nuh sedang mabuk berat, Ham tidak menyingkapkan aurat bapaknya, tapi menyetubuhi bapaknya. Berarti Ham ini anak durhaka. Inilah hubungan sesama jenis yang pertama kali terjadi dan Ham dikutuk oleh bapaknya. Ini disebut keturunan yang rusak. Anak Nuh ada 3 orang, yaitu Sem, Ham dan Yafet. Ham yang terkena kutuk, keturunan yang rusak. Ham memiliki keturunan Kush, Misraim, Put dan Kanaan. Kejadian 107-8 107 Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; anak-anak Raema ialah Syeba dan Dedan. 108 Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi; Kush memperanakkan Nimrod, dialah orang yang berkuasa di bumi. Nimrod di akhir zaman ini akan berkuasa lagi, namanya Freemansion. Negara yang melakukan Freemansion adalah Inggris. Freemansion itu artinya bebas membangun. Kejadian 109 109 ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang “Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN.” Sebenarnya bukan pemburu, tapi pemberontak dihadapan Tuhan. Nimrod memberontak dihadapan Tuhan. Kejadian 1910 1010 Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear. Nimrod punya kerajaan yang namanya Babel. Ham punya anak namanya Kush, dan Kush punya anak namanya Nimrod dan Nimrod punya kerajaan yang namanya Babel. Inilah keturunan yang hancur lebur. Kejadian 111 111 Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Beberapa tahun setelah peristiwa Ham terhadap Nuh itu, semuanya satu Bahasa dan satu logatnya. Tapi kenapa Tuhan kacaukan bahasa orang Babel? Mengapa ibadah Babel itu salah? Karena bukan suatu ibadah yang benar. Kejadian 11 4 114 Juga kata mereka “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi. Puncaknya sampai ke langit, ini artinya ibadah. Tapi mereka mendirikannya bagi “kita”, bukan bagi Tuhan. Berapa banyak orang Kristen saat ini beribadah bagi “kita” dan bukan bagi Tuhan? Berapa banyak orang Kristen saat ini beribadah untuk berkat kita bukan untuk Tuhan? Berapa banyak orang Kristen melayani dengan sikap hati yang salah? Mereka bilang, marilah kita cari nama, artinya hanya saya yang dapat nama. Saya buat sesuatu yang menjulang tinggi sampai ke langit yaitu ibadah buat “kita” dan supaya kita dapat nama. Supaya kita jangan terserak keseluruh bumi Kesalahan-kesalahan dalam beribadah Kesalahan dalam beribadah yang Pertama “TUJUANNYA” Tujuan ibadah kita suka salah, bukan untuk memuliakan Tuhan, tapi untuk kepentingan diri sendiri. ingat Gambar Kemah Suci Orang Israel masuk ke pelataran dengan tangan yang penuh, ada yang membawa kambing, domba, lembu persembahan. Persembahannya diterima oleh Tuhan. Saat dia keluar dengan tangan kosong. Orang Kristen sekarang masuk ke gereja dengan tangan kosong, tapi saat keluar mau membawa jarahan, mau membawa persembahan. Terbalik atau tidak? Bukankah hal ini disebut sebagai ibadah yang salah? Saudara melayani, kalau ujung-ujungnya uang, itu bukanlah pelayanan tapi itu daging. Pelayanan itu unsurnya memberi. Semua baik, semua benar tapi kalau tujuannya tidak beres, lebih baik tidak . Tujuannya salah yaitu untuk diri sendiri. Ibadah yang sebenarnya adalah mematikan siapa “aku” dan menghidup-kan siapa Tuhan. Tidak cari nama disitu, Tidak ada untuk kepentingan saya, Dan ketika kita masuk kedalam ibadah tidak ada unsur “aku”, Yang ada hanya unsur “Dia”. Jangan mendirikan sesuatu bagimu sendiri. Jangan berusaha cari nama supaya engkau dapat nama, itulah ibadah yang sejati. Kesalahan dalam beribadah yang Kedua “ARAHNYA” Kalau tujuannya salah, berarti arahnya juga salah Kalau tujuannya sudah salah, yaitu untuk kepentingan saya, cari nama, cari uang, cari jodoh. Berarti tujuannya juga sudah tidak beres. Kalau tujuannya sudah tidak beres, maka ibadahnyapun tidak akan lurus. Berani atau tidak, kita datang dengan lapang dada, mempersembahkan sesuatu untuk Tuhan? Tuhan kita, bukanlah Tuhan yang berhutang. Tuhan kita, melihat siapa kita dan Dia melihat sampai kedasar hati kita. Apakah kita tulus untuk Tuhan? Apakah ibadah kita, adalah ibadah yang sejati atau belum? Kalau sudah sampai ketingkat ini, begitu keluar kita masuk dalam ibadah yang agung. Karena kita mengalami ujiannya diluar. Di dalam kita bisa amin, amin, tapi diluar kita diuji terus. Lulus atau tidak? Kejadian 112 112 Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mengapa arahnya salah? Orang itu keluar dari Timur, berjalan menuju ke Barat, seperti orang Majus, untuk mendapatkan kemuliaan, keselamatan, mereka harus berjalan dari Timur ke Barat. Tapi orang Babel salah, mereka keluar dari Barat menuju ke Timur. Orang yang sebelumnya beribadah dengan benar, mulai memiliki tujuan-tujuan yang tidak beres Hatinya mulai menyimpang ke kanan dan kekiri, Mulai diperhadapkan dengan masalah demi masalah yang membuat dia mencari pertolongan manusia. Karena tujuannya salah, maka jalannya juga salah dan arahnya juga salah. Dia keluar dari kebenaran dan berjalan kepada kefasikan. Matius 21 21 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem Orang Majus berjalan dari Timur ke Barat. Sedangkan orang-orang Babel ber-jalan dari Barat ke Timur. Kalau tujuannya sudah salah pasti arahnya juga akan salah. Kejadian 324 324 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Manusia jatuh dalam dosa, tinggal di taman Eden. Setelah jatuh dalam dosa, dia dihalau ke luar. Saat dihalau ke luar, mereka diusir dari Barat ke Timur. Timur itu tanda kegelapan. Jadi saudara harus bawa orang dari Timur ke Barat. Jangan membawa orang dari Barat ke Timur, sama saja saudara mencemari orang-orang yang benar menjadi orang berdosa. Kejadian 139 139 Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.” Lot pilih kemana? Lot pilih ke arah Timur, dia pilih daerah yang banyak airnya. Di daerah Timur itu Sodom dan Gomora. Abraham pilih daerah yang tandus yaitu Kanaan. 2 Raja-raja 1317 1317 “Bukalah jendela yang di sebelah timur!” Dan ketika dibukanya, berkatalah Elisa “Panahlah!” Lalu dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa “Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap.” 1Raja-raja 430 430 sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir. Kalau tujuan ibadah kita sudah benar, maka arahnya juga akan benar. Kalau tujuannya salah, maka arahnya juga akan salah. Kesalahan dalam beribadah yang Ketiga “MATERINYA” Sekarang kita pelajari materinya. Kejadian 113 113 Mereka berkata seorang kepada yang lain “Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat. Perhatikan kata batu bata Keluaran 114 114 dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu. Kita sudah bahas, Kesalahan yang Pertama, Tujuannya salah. Saat men-dirikan Babel, tujuannya salah, yaitu cari nama dan kepentingan diri sendiri. Yang Kedua, Arahnya yang salah. Dari Barat ke Timur. Arahnya terbalik. Sekarang kita bahas Kesalahan yang Ketiga Materinya yang salah. Materinya batu bata, menandakan paksaan, bukan berasal dari hati tulus. Ibadah yang bukan berdasarkan dari kerinduan kita, tapi berdasarkan paksaan akan menimbulkan kemunafikan. Ibadah yang bukan berasal dari hati kita akan timbul paksaan dan menjadikan kemunafikan. Searusnya dia bangun Menara itu dengan batu yang berarti Kristus. Seharusnya membangun Menara tanpa mencari nama, tanpa mencari kepentingan diri sendiri. Semuanya hanya untuk Tuhan. Letak bangunan menaranya di Barat bukan di Timur. Bahan bangunan yang digunakan, materinya juga sudah salah, yang berarti dengan paksaan. Karena ibadah yang benar tidak ada unsur paksaan dan harus murni dari hati saudara untuk Tuhan. Betapa pentingnya saya didalam ibadah ini. Kalau saudara menganggap diri saudara adalah orang yang penting didalam suatu ibadah, maka saudara pasti akan mengutamakan ibadah. Apalagi di mata Tuhan, saudara penting dihadapan-Nya. Hari minggu saudara datang dengan tidak bersungut-sungut. Hari minggu saudara datang dengan sukacita, karena saudara mau berlatih ibadah tanpa paksaan. Saudara harus lebih semangat berlatih dan melakukan ibadah terus. Sampai saudara lihat suatu hari nanti bahwa jerih lelahmu didalam Tuhan tidak sia-sia. 1 Petrus 26 26 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci “Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.” Siapa yang percaya kepada Yesus Tidak akan pernah dipermalukan karena Yesus adalah dasar dari ibadah yang agung. Sebagaimana Yesus menampilkan wujud Allah ditengah dunia, kitapun harus menampilkan wujud Yesus ditengah dunia. Barulah kita disebut sebagai orang-orang yang beribadah Pertanyaannya Maukah kita masuk kedalam ibadah yang benar? Maukah kita masuk kedalam ibadah yang agung? Ibadah yang timbul dari hati kita bukan karena paksaan Ibadah yang memiliki tujuan yang benar. Tidak ada unsur lainnya. Ibadah yang memiliki satu unsur yaitu hanya memuliakan Tuhan. Saat kita masuk kedalam ibadah yang benar, maka kita memuliakan Allah sebagai satu-satunya Allah yang hidup. Tidak ada allah lain, termasuk allah “aku”. Yang ada hanyalah “aku ada didalam diri Allah”. Saudara jangan menjadi allah-allah lain. Masuklah dalam ibadah yang benar Carilah Tuhan yang benar, Belajarlah yang benar, Berdoalah yang benar, Bangunlah keintiman dengan Tuhan yang benar. Maka saudara akan masuk kedalam ibadah yang agung, ibadah yang murni. Dan disuatu hari nanti, kita akan berjumpa dengan Tuhan diawan yang penuh kemuliaan-Nya, muka dengan muka karena kita sempurna tanpa cacat dan cela. Amin. Beri kemuliaan bagi Tuhan TUHAN YESUS MEMBERKATI GPPK-CHOSEN GENERATION EDITOR HAMBA-NYA ROBERT T. BALAY
TENTANGIBADAH YANG SEJATI. (Suatu Tinjauan Biblis-Teologis Terhadap Roma 12:1-2) I. Pendahuluan. Banyak pemahaman orang tentang hakikat dan makna ibadah. Ada yang memahami ibadah itu sebagai sebuah persekutuan yang melakukan ritus di tempat-tempat tertentu. Ada juga yang memahami ibadah itu sebatas kegiatan liturgis pada waktu-waktu
Jakarta - Kurban merupakan salah satu anjuran dalam Islam yang hukumnya adalah sunnah muakkadah sangat dianjurkan. Lantas, bagaimana hukumnya berkurban atas nama orang lain?Simak penjelasan lengkapnya!Dilansir dari detikHikmah yang menukil Kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu karya Wahbah az-Zuhaili, dijelaskan bahwa kurban secara etimologis adalah sebutan bagi hewan yang disembelih saat Hari Raya Idul Adha. Menurut istilah fiqih, kurban adalah perbuatan menyembelih hewan tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan dilakukan pada waktu tertentu. Dapat juga didefinisikan bahwa kurban adalah hewan yang disembelih pada Hari Raya Idul Adha dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah menjalankan kurban dimulai pada tahun ke-3 H, sama halnya dengan zakat dan salat hari raya. Dasar anjuran pelaksanaannya terdapat dalam Al-Qur'an, as-Sunnah, hingga ijma'.Dalil perintah kurban dalam Al-Quran disandarkan pada firman Allah SWT dalam surah Al-Kautsar ayat 2,فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ٢Artinya "Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!"Sementara itu, anjuran dalam hadis yang diterangkan Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq, disandarkan pada hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari hadis tersebut disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW berkurban dengan dua ekor kambing yang bertanduk dan gemuk. Beliau menyembelihnya sendiri seraya menyebut nama Allah SWT dan Kurban Atas Nama Orang LainMasih dalam buku yang sama, disebutkan bahwa mazhab Syafi'i berpendapat tidak diperbolehkan untuk berkurban atas nama orang lain tanpa seizin orang itu, sebagaimana tidak dibolehkan berkurban bagi orang yang sudah ada pengecualian apabila si mayit sudah mewasiatkan sebelumnya. Hal itu sebagaimana dalam firman Allah SWT,وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ ٣٩Artinya "Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya." QS An Najm 39Jika si mayit sudah mewasiatkan sebelumnya, maka diperbolehkan untuk berkurban atas mayit tersebut. Dari wasiatnya itu, si mayit mendapatkan apabila seseorang berkurban atas nama orang lain yang sudah meninggal, maka wajib hukumnya menyedekahkan seluruh daging kurban kepada orang miskin. Sehingga, baik si pemilik maupun orang-orang kaya tidak boleh memakannya. Hal ini dikarenakan tidak mungkin mendapatkan izin dari si mayit untuk memakan daging mazhab Syafi'i hal serupa juga berlaku dalam hal kurban yang disebabkan oleh nadzar atau hewan yang disebabkan nadzar atau hewan yang sudah ditetapkan sebagai kurban. Dalam kondisi tersebut, maka daging hewan kurban tidak boleh dimakan oleh si pemilik kurban maupun pihak-pihak lain yang berada di bawah hewan yang telah ditetapkan sebagai kurban itu tiba-tiba melahirkan anak, maka anak dari hewan kurban itu juga harus ikut disembelih seperti demikian, diperbolehkan bagi si pemilik kurban memakan daging si anak hewan, sebagaimana kebolehan baginya meminum susu si induk hewan. Meskipun diperbolehkan untuk meminum susu dari anak hewan kurban tersebut, maka hukumnya itu, untuk kurban yang sifatnya sunnah, si pemilik kurban dianjurkan untuk turut memakan beberapa potong daging hewan itu untuk mendapatkan berkah dari kurban yang ia ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam surah al-Hajj ayat 28,لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَ ۖ ٢٨Artinya "Mereka berdatangan supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan sebagian lainnya berilah makan orang yang sengsara lagi fakir."Demikian penjelasan tentang hukum melaksanakan kurban untuk orang lain. Semoga membantu ya detikers! Simak Video "Kabar Haji 1444H Fasilitas Haji Semakin Ramah untuk Jamaah Lansia" [GambasVideo 20detik] urw/alk
Maka sangat diperlukan pembetulan pada tulisan yang salah ini. Berikut cara mengetahui tulisan yang benar, antara lain: 1. Periksa Ejaan Bahasa. Ejaan bahasa diartikan sebagai penggambaran tulisan dalam rangkaian huruf yang menjadi satu kesatuan dan biasanya ditandai dengan tanda baca. Penggunaan kata “mushola” yang benar harus disesuaikan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. ANALISA TEOLOGIS TENTANG IBADAH YANG SEJATISuatu Tinjauan Biblis-Teologis Terhadap Roma 121-2 I. PendahuluanBanyak pemahaman orang tentang hakikat dan makna yang memahami ibadah itu sebagai sebuah persekutuan yang melakukan ritus di tempat-tempat tertentu. Ada juga yang memahami ibadah itu sebatas kegiatan liturgis pada waktu-waktu tertentu, dan ada juga yang mengatakan bahwa ibadah itu adalah urusan pribadi dengan Tuhannya, tidak perlu dilakukan di tempat ibadah berkumpul dengan saudara kenyataan itu dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan jemaat itu tak jarang menjadi kacau, maka hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menuliskan pembahasan tentang ibadah yang diinginkan Tuhan sebagaimana yang telah difirmankanNya. Salah satu nats yang menjadi dasar alkitabiah yang digunakan dalam tulisan ini adalah Roma 121-2, dimana Paulus menasihatkan jemaat agar mempersembahkan tubuhnya sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada ibadah yang Terminologi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Lihat Humaniora Selengkapnya
Gerejaadalah kumpulan jemaat dari orang-orang yang sudah dibaptis, yang disatukan dalam iman sejati yang satu, dalam liturgi dan sakramen-sakramen yang sama, di bawah otoritas Paus dan para uskup dalam persekutuan dengan Paus. Gal 1:13, Flp 3:6). Ketiga pengertian ini tidak boleh dipisahkan satu dari yang lain. “Gereja” adalah umat
Oleh Dr Khairan Muhammad ArifAllah SWT berfirman, “Di antara manusia, ada yang menyembah Allah sekadar ritual formalitas, bila dia mendapat suatu manfaat dari ibadahnya, dia merasa puas, namun bila dia ditimpa ujian fitnah, dia berbalik menjadi kafir. Orang ini merugi di dunia dan akhirat, itulah kerugian yang sangat besar.” QS al-Haj11.Ayat ini adalah salah satu dari pesan penting surat al-Haj mengenai hikmah perintah ibadah haji. Tujuan ibadah haji di antaranya adalah membersihkan iman yang bersifat pragmatis dan ibadah ritual simbolis dan formalitas menjadi iman dan ibadah yang hakiki dan sejati. Allah SWT menjelaskan, orang yang beribadah simbolis dan formalitas dalam semua bentuk ibadahnya seperti shalat yang tidak khusyuk, tilawah Alquran tanpa tadabur merenungkannya dan menghadirkan hati, atau infak untuk meraih popularitas, zikir yang riya, dan semua ibadah yang sekadar ritual simbolis tanpa hati, adalah ibadah yang tidak dapat membentuk karakter dan integritas dalam diri seseorang. Ibadah model ini hanya melahirkan pribadi-pribadi cengeng, mudah mengeluh, penakut, pesimistis, pengecut, bahkan oportunis yang pada akhirnya tidak mampu memikul beban hidup dan ujian dari Allah ibadah khusyuk yang menghadirkan hati dan akal sehingga menjadi sarana audiensi antara hamba dan Sang Khalik adalah ibadah sejati dan substantif. Ibadah seperti inilah yang dimaksud oleh Fudhail Ibnu Iyadh, seorang ulama dari generasi tabi’in, ketika ditanya tentang ibadah terbaik, ia menjawab, ibadah yang ikhlas dan benar sesuai abid ahli ibadah sejati adalah mereka yang selalu merindukan untuk sujud di sajadahnya, merindukan waktu-waktu tahajudnya, dan mendambakan saat-saat munajatnya. Salah seorang salafus saleh berkata, “Hanya satu yang paling aku tidak sukai di dunia ini ketika fajar terbit. Mengapa? Karena, tahajud dan munajatku pada malam hari akan terputus bila fajar mulai terbit.”Ibadah seperti di ataslah yang akan melahirkan hamba-hamba yang berkarakter sebagai berikut Pertama, para rijal’ tokoh yang berkarakter. Ibadah khusyuk dan bukan sekadar simbolis akan memproduksi para ulama dan para pemimpin abadi. Kedua, ibadah sejati dan terbaik melahirkan para pejuang sejati, prajurit pemberani, dan manusia-manusia yang optimistis, giat, rajin, dan profesional. Ketiga, ibadah sejati dan khusyuk melahirkan para perindu syahid dan sebaliknya, ibadah yang sebatas simbolis dan formalitas akan melahirkan pribadi-pribadi pengecut dan penakut, oportunis, pragmatis, karakter pencuriga, dan berprasangka buruk pada orang lain. Pribadi yang pelit dan takut berkorban, pribadi yang pesimistis, tak berani melakukan terobosan, dan inisiatif. Bila karakter model ini dipelihara dalam kehidupan, orang seperti ini menjadi manusia yang paling merugi di dunia dan ibadah haji untuk menghindarkan umat dari penyakit-penyakit kepribadian di atas. Karena itu, mereka yang berhaji atau berumrah bukan karena Allah dan mencari ridha-Nya, haji dan umrahnya menjadi sia-sia. Dia akan rugi di dunia dan akhirat. Wallahu a’alam. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Lumutsejati atau disebut juga Lumut daun atau Bryophyta juga nama lainnya yaitu Musci adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut daun – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
ArtiNama Wafa – menurutparaahli.com. Sedang mencari arti nama Wafa untuk memberi nama bayi perempuan? Dalam ulasan ini akan dibahas mengenai makna Wafa beserta asal bahasa dan kumpulan rangkaian namanya. Wafa mempunyai arti: [1] Kesempurnaan [2] Amanah [3] Janji [4] Taat [5] percaya [6] Ketulusan [7] kesetiaan, dan berasal dari bahasa Arab.
UP5ej. irpz7hbalh.pages.dev/164irpz7hbalh.pages.dev/53irpz7hbalh.pages.dev/226irpz7hbalh.pages.dev/108irpz7hbalh.pages.dev/334irpz7hbalh.pages.dev/87irpz7hbalh.pages.dev/63irpz7hbalh.pages.dev/70irpz7hbalh.pages.dev/144
apakah nama lain dari ibadah yang sejati